Hi leaders, pernah dengar quote ini “Good manners will open doors that the best education cannot” ?
Yap arti dari quote diatas adalah etika yang baik akan membuka pintu-pintu yang tidak bisa dibuka oleh pendidikan terbaik” maksud dari kutipan ini adalah bahwa memiliki etika yang baik atau tata krama yang baik dapat membuka peluang dan kesempatan yang tidak bisa didapatkan melalui pendidikan terbaik sekalipun. Lebih dari sekadar pengetahuan dan keterampilan, etika yang baik dapat menciptakan hubungan yang baik, membangun kepercayaan, dan membuka pintu-pintu kesuksesan dalam interaksi dengan orang lain. Begitupun hubungan manners dengan seorang pemimpin, dengan memiliki etika yang baik, seorang pemimpin dapat memperoleh manfaat yang lebih besar dalam kehidupan dan karier mereka dari pada sekedar memiliki pengetahuan yanng luas namun tidak dapat tercermin dari perilakunya.
Kepemimpinan menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan sebuah organisasi. Banyak orang berpikir bahwa kepemimpinan yang kuat berhubungan dengan kecerdasan, keterampilan teknis, dan strategi yang canggih. Namun, seringkali aspek yang terabaikan adalah etika dan perilaku sopan santun, atau yang lebih dikenal sebagai “manners”.
Tahukah pentingnya manners bahkan dapat disebut menjadi fondasi kepemimpinan. Seorang pemimpin yang memiliki manners yang baik menunjukkan sikap hormat, empati, dan kepedulian terhadap orang lain. Manners mencerminkan integritas pribadi dan kesadaran akan dampaknya terhadap orang lain. Sebagai pemimpin, memiliki manners yang kuat menciptakan fondasi yang solid untuk hubungan kerja yang positif, membangun kepercayaan, dan menginspirasi orang-orang di sekitarnya.
Selain itu dengan manners yang baik, dapat kita lihat dari bagaimana dirinya mampu membangun kolaborasi disekitarnya. Manners yang mempesona dalam kepemimpinan juga melibatkan keterampilan komunikasi yang baik. Seorang pemimpin yang sopan dan mendengarkan dengan penuh perhatian akan mampu memahami perspektif orang lain, membangun hubungan yang kuat, dan mendorong kolaborasi yang efektif di antara anggota tim. Dalam budaya kerja yang inklusif, manners memainkan peran penting dalam menghormati perbedaan, menghargai kontribusi individu, dan mengedepankan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Seorang pemimpin yang memiliki manners yang baik juga dapat menjadi sumber inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya. Manners yang mempesona menciptakan lingkungan kerja yang positif, di mana tim merasa dihargai, didukung, dan diakui atas usaha dan kontribusinya. Melalui perilaku yang etis dan kesopanan, seorang pemimpin dapat memotivasi anggota timnya untuk berkinerja tinggi, menghadapi tantangan dengan keberanian, dan menjunjung tinggi nilai-nilai perusahaan.
Menurut Daniel Goleman, bahwa pentingnya etika dan etiket dalam konteks kepemimpinan. Goleman berpendapat bahwa pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi cenderung memiliki sikap sopan, menghormati orang lain, dan mampu mengelola konflik dengan bijaksana.
Begitupun menurut Stephen Covey, seorang penulis terkenal tentang pengembangan diri dan kepemimpinan, dimana ia menjelaskan bahwa penting untuk seorang pemimpin dalam menjaga manners yang baik. Dalam hal ini Stephen Covey mengajukan prinsip-prinsip dalam bukunya yang terkenal, “The 7 Habits of Highly Effective People,” yang dapat membantu seorang pemimpin menjaga manners yang baik:
1. Prinsip Kemandirian
Menurut Covey, pemimpin yang efektif harus bertanggung jawab penuh atas tindakan dan perilaku mereka. Mereka harus memiliki disiplin diri untuk menjaga sikap sopan, berperilaku yang pantas, dan memperlakukan orang lain dengan hormat.
2. Prinsip Pemikiran Win-Win
Covey menyatakan bahwa pemimpin yang sukses berusaha untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. Dalam konteks manners, ini berarti menjaga sikap kooperatif, menghargai perspektif orang lain, dan mencari solusi yang memenuhi kepentingan bersama.
3. Prinsip Mendengarkan dengan Empati
Covey menekankan pentingnya mendengarkan dengan penuh perhatian dan empati terhadap orang lain. Sebagai pemimpin, menjaga etika mendengarkan yang baik adalah kunci untuk memahami kebutuhan dan perspektif anggota tim serta menjaga hubungan yang saling menghormati.
4. Prinsip Mengutamakan Hal-Hal Penting
Covey menekankan pentingnya mengidentifikasi dan memprioritaskan nilai-nilai inti yang penting. Seorang pemimpin dengan manners yang baik akan memprioritaskan etika dan integritas dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil.
5. Prinsip Sinergi
Covey menyatakan bahwa kolaborasi dan sinergi dalam tim membawa hasil yang lebih besar daripada usaha individu. Seorang pemimpin yang menjaga manners yang baik akan mempromosikan kerja sama, menghormati kontribusi anggota tim, dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan kolaboratif.
Melalui penerapan prinsip-prinsip ini, seorang pemimpin dapat menjaga manners yang baik dengan konsisten. Menurut Covey, menjaga prinsip-prinsip ini sebagai fondasi kepemimpinan akan membantu menciptakan hubungan yang baik, membangun kepercayaan, dan mencapai kesuksesan dimasa yang akan datang. Gimana leaders, sudah makin siap bukan untuk menjadi pemimpin ? selamat bertumbuh !