Pemimpin Sebagai Mentor

A : Hei bro, ajarin cara jadi mentor donk

B : maksudnya bro? bukannya dirimu biasanya memang sudah jadi mentor buat tim mu?

A : iya sih, tapi kok kayaknya tim saya ini sudah diajari tiap hari kok nggak bisa-bisa terus ya? Sampe capek saya. Kerjaan saya lainnya kan banyak. Masak harus ngajarin tim terus. Kapan dia praktiknya kalau masih terus minta diajarin gini?

B : Ya diajarin sambil praktik langsung donk.

Didalam menjalankan peran sebagai leader, pernahkah anda merasakan situasi seperti diatas? Situasi dimana anda merasa tim anda perlu untuk dikembangkan Kembali karena dianggap belum memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk bisa menjalankan perannya di perusahaan

Ketika menjadi seorang leader, seorang individu harus menyadari bahwa itu bukanlah hanya tentang jabatan yang berubah, melainkan juga tentang tanggung jawab yang berubah menjadi lebih luas daripada sebelumnya. Yang awalnya kita hanya bertanggungjawab pada diri sendiri, kita kemudian berubah menjadi bertanggungjawab pada pencapaian seluruh anggota tim kita. Ketika kita bertanggungjawab pada pencapaian tim kita, maka kita pun memiliki tanggungjawab untuk memastikan ia bisa menjalankan setiap tugas didalam perannya dengan baik. Maka kita perlu mengembangkan kapasitas tim kita tadi sesuai dengan kebutuhan pekerjaannya saat ini

Lantas bagaimana caranya kita mengembangkan tim sehingga sesuai dengan kebutuhan pekerjaannya? Kita perlu memastikan proses pengembangan tim terjadi sembari bekerja. Untuk itu kita bisa menggunakan model Gradual Release of Responsibility (metode pelepasan tanggung jawab secara bertahap) yang penting untuk memastikan tim kita berikan delegasi dan pengembangan diri secara bertahap sesuai dengan kemandiriannya masing-masing

Model pelepasan tanggung jawab secara bertahap (GRR) adalah gaya pengajaran tertentu yang merupakan metode pembelajaran terstruktur yang dibingkai didalam proses pelimpahan tanggung jawab dari mentor ke mentee pada. Model pembelajaran ini mensyaratkan untuk mentor memberikan “semua tanggung jawab dalam melakukan tugas ke situasi di mana mentee memikul semua tanggung jawab tersebut”.

Hasil yang diharapkan dari proses GRR ini adalah individu yang percaya diri dalam menerima tanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri didalam pekerjaan mereka masing-masing. Seperti yang dinyatakan Buehl (2005), model GRR “menekankan instruksi yang membimbing individu menjadi pemikir dan pembelajar yang cakap ketika menangani tugas yang keahliannya belum mereka kembangkan saat ini.

Adapun tahapan dalam menjalankan GRR ini adalah

  1. “ I Do It” à Mentor melakukan, mentee melihat

Di tahapan ini mentor akan menjalankan hal yang harus dilakukan oleh mentee dengan harapan dapat menjadi contoh bagi mentee untuk melakukan hal tersebut nantinya. Dan kemudian mentee menyimak dan mempelajari prosesnya

  1. “We Do It” à Mentor melakukan, mentee membantu prosesnya

Di tahapan ini, mentor melakukan  apa yang harus dilakukan oleh mentee dan mentee memberikan support terhadap prosesnya. Ini penting agar mentee mempraktikkan langsung apa yang harus ia lakukan

  1. “You Do It Together” à Mentee melakukan, mentor membantu

Di tahapan ini mentee akan menjalankan hal yang harus dilakukan dan kemudian mentor memberikan support yang dibutuhkan agar prosesnya berjalan dengan efektif

  1. “ You Do It Alone” à Mentee melakukan, mentor melihat

Di tahapan ini mentee akan menjalankan hal yang harus dilakukan dan kemudian mentor menyimak dan mempelajari prosesnya. Di bagian ini juga sangat mungkin untuk mentor memberikan feedback

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *