Hi leaders !
Udah pernah dengar belum, jika menjadi seorang pemimpin itu harus fleksibel ?
Pernyataan itu benar loh leaders !
Karena, fleksibel adalah karakteristik penting bagi seorang pemimpin. Di dalam lingkungan industri perusahaan yang perkembangannya serba cepat dan selalu berubah membuat para pemimpin harus mampu beradaptasi dengan situasi baru, keadaan yang berubah, dan prioritas yang bergeser. Menjadi fleksibel memungkinkan para pemimpin untuk proaktif dalam menanggapi tantangan, bukan reaktif, dan menyesuaikan peluang ketika muncul.
Selain itu, menjadi fleksibel juga memungkinkan seorang pemimpin untuk lebih responsif terhadap kebutuhan dan perspektif pengikutnya. Dengan bersikap fleksibel artinya pemimpin mampu terbuka terhadap ide dan pendekatan baru. Para pemimpin dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan tim mereka dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif.
Kemampuan fleksibel dalam kepemimpinan ini didukung juga berdasarkan teori kontingensi yang dicetuskan oleh Fred Fiedler pada tahun 1967.
Dalam bukunya yang berjudul “A Theory of Leadership Effectiveness”. Teori ini menyatakan bahwa pemimpin yang efektif ditentukan oleh konteks atau situasi tertentu. lebih jauh lagi, Teori ini juga menyatakan bahwa keefektifan seorang pemimpin ditentukan oleh interaksi antara sifat pemimpin (seperti kepribadian, gaya kepemimpinan, dan orientasi sosial) dengan karakteristik situasi (seperti tingkat kontrol yang dimiliki oleh pemimpin, tingkat konsistensi dalam tugas, dan tingkat ketergantungan anggota terhadap pemimpin).
Ada empat hal yang perlu dilakukan pemimpin menurut teori kontingensi :
- Menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan karakteristik situasi: Pemimpin harus mampu menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan karakteristik situasi, seperti tingkat kontrol yang dimiliki oleh pemimpin, tingkat konsistensi dalam tugas, dan tingkat ketergantungan anggota terhadap pemimpin.
- Mengevaluasi kondisi situasi secara terus-menerus: Pemimpin harus mampu mengevaluasi kondisi situasi secara terus-menerus dan membuat perubahan gaya kepemimpinannya sesuai dengan perubahan situasi tersebut.
- Meningkatkan keterampilan pemimpin: Pemimpin harus mampu meningkatkan keterampilannya dalam menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan karakteristik situasi yang berbeda.
- Membangun hubungan yang baik dengan anggotanya: Pemimpin harus mampu membangun hubungan yang baik dengan anggotanya, karena hubungan yang baik akan mempermudah proses komunikasi dan pengambilan keputusan.
Secara keseluruhan, fleksibilitas adalah keterampilan penting bagi para pemimpin yang ingin tetap efektif dan relevan dalam lanskap bisnis yang berkembang pesat. Dengan merangkul perubahan dan bersikap terbuka terhadap ide dan perspektif baru, para pemimpin dapat mendorong inovasi dan pertumbuhan, serta memposisikan organisasi mereka untuk sukses di masa depan.