Mengenali Karakter Para Pemimpin Transaksional

Dalam praktik sumber daya manusia, salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja kerja karyawan pada suatu organisasi atau perusahaan dapat dilakukan dengan meningkatkan peran kepemimpinannya. Kepemimpinan pada beberapa penelitian terbukti dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas organisasi. Kepemimpinan mempunyai peranan yang dominan dan penting untuk meningkatkan produktivitas kerja, baik pada tingkat individu, pada tingkat kelompok, maupun pada tingkat organisasi.

Salah satu konsep kepemimpinan yang terbukti meningkatkan kinerja karyawan salah satunya adalah konsep kepemimpinan transaksional.

Konsep kepemimpinan transaksional pertama kali dikenalkan oleh Burns pada tahun (1978). Menurut Burns Kepemimpinan transaksional mampu memotivasi para pengikut dengan menunjukkan pada kepentingan diri sendiri.

Istilah transactional berasal dari bagaimana tipe pemimpin ini memotivasi pengikut untuk melakukan apa yang ingin mereka lakukan. Pemimpin transaksional menentukan keinginan-keinginan pengikut dan memberi sesuatu yang mempertemukan langsung terhadap kinerjanya.

Kesimpulannya, Transactional Leadership adalah gaya kepemimpinan yang didasarkan pada interaksi yang jelas antara pemimpin dan anggota tim, yang ditujukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin memberikan hadiah atau hukuman yang sesuai dengan prestasi anggota tim. Pemimpin Transaksional akan memberikan instruksi yang jelas dan berkonsentrasi pada pengelolaan tugas dan pengawasan yang ketat.

Apakah Anda merasa bahwa Anda sosok pemimpin transactional ? Sebelum itu coba Anda perhatikan karakteristik ciri-ciri kepemimpinan transaksional dibawah ini. Berikut 5 karakteristik gaya kepemimpinan transactional adalah:

 

  1. Berorientasi pada tugas: Pemimpin transaksional berkonsentrasi pada mencapai tujuan yang telah ditentukan dan mengatur tugas anggota tim untuk mencapai tujuan tersebut.
  2. Kontrol dan pengawasan: Pemimpin transaksional mengontrol dan mengawasi anggota tim untuk memastikan bahwa tugas dilakukan dengan benar dan tepat waktu.
  3. Reward dan Punishment : Pemimpin transaksional menggunakan hadiah dan hukuman sebagai cara untuk mencapai kinerja yang diinginkan.
  4. Transaksional: Pemimpin ini berfokus pada transaksi yang jelas antara pemimpin dan anggota tim, yang ditujukan untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
  5. Berorientasi pada standar: Pemimpin transaksional berfokus pada standar kinerja yang ditetapkan dan mengukur kinerja anggota tim berdasarkan standar tersebut.

Gaya kepemimpinan ini cenderung cocok untuk situasi yang jelas dan terstruktur, dan dapat digunakan dalam situasi seperti pengelolaan proyek, manajemen produksi, atau manajemen organisasi yang efisien. Namun, kurang cocok digunakan dalam situasi yang lebih kreatif atau yang membutuhkan inovasi, karena gaya kepemimpinan ini lebih berorientasi pada standar kinerja yang telah ditentukan daripada pengembangan potensi anggota tim.

Gimana leaders? kira-kira, apakah gaya kepemimpinan transaksional ini cocok untuk Anda terapkan dalam perusahaan atau organisasi Anda ?

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *