Seringkali gaya kepemimpinan otokratis dibandingkan dengan gaya kepemimpinan demokratis. Gaya kepemimpinan otokratis sendiri di definisikan sebagai gaya kepemimpinan di mana seorang pemimpin memegang kendali penuh atas organisasi atau negara tanpa adanya kontrol yang efektif dari pihak lain.
Pemimpin otokratis biasanya membuat keputusan sendiri tanpa berkonsultasi dengan orang lain dan tidak toleran terhadap kritik atau masukan dari pihak lain. Gaya kepemimpinan ini sering dianggap tidak efektif dan tidak adil karena tidak mengakui hak dan kepentingan anggota organisasi atau warga negara lainnya.
Gaya kepemimpinan otokratis sering dianggap tidak efektif dan tidak adi karena dianggap dapat menimbulkan kekecewaan dan kekacauan dalam jangka panjang bagi karyawan dan perusahaan , namun tahukah bahwa kepemimpinan otoriter tidak sepenuhnya buruk jika gaya kepemimpinan ini digunakan di tempat, waktu dan kondisi yang tepat untuk menerapkan gaya kepemimpinan ini.
Sebenarnya apa yang membuat tipe kepemimpinan ini buruk, sehingga seringkali pemimpin tipe otokratis ini dihindari oleh para karyawan ? Berikut beberapa karakteristik gaya kepemimpinan otoktaris agar Anda dapat lebih memahami pemimpin dengan gaya tersebt jika Anda temukan dalam perusahaan Anda.
Kelebihan gaya kepemimpinan otokratis :
- Pemimpin otokratis dapat membuat keputusan dengan cepat karena tidak perlu berkonsultasi dengan pihak lain.
- Pemimpin otokratis memiliki kekuasaan yang kuat dan dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi atau negara.
- Pemimpin otokratis dapat menjaga konsistensi dalam membuat keputusan dan mengambil tindakan, karena tidak terpengaruh oleh masukan atau kritik dari pihak lain.
- Gaya kepemimpinan otokratis dapat efektif dalam situasi darurat atau kondisi kritis karena pemimpin dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan.
Kekurangan gaya kepemimpinan otokratis :
- Pemimpin otokratis cenderung tidak adil dalam membuat keputusan dan tidak mengakui hak dan kepentingan anggota organisasi atau warga negara lainnya.
- Pemimpin otokratis cenderung tidak demokratis dalam proses pengambilan keputusan.
- Gaya kepemimpinan otokratis cenderung tidak efektif dalam jangka panjang karena tidak mengakui hak dan kepentingan anggota organisasi atau warga negara lainnya, yang dapat menyebabkan kekecewaan dan kekacauan dalam jangka panjang.
- Pemimpin otokratis cenderung tidak mendorong kreativitas dan inovasi karena tidak menerima masukan atau kritik dari pihak lain.
- Pemimpin otokratis cenderung menimbulkan rasa tidak senang dari anggota organisasi atau warga negara karena tidak diakui hak dan kepentingan mereka.
- Pemimpin otokratis cenderung menimbulkan pemberontakan dari anggota organisasi atau warga negara yang merasa tidak diakui hak dan kepentingannya.
Sebenarnya kepemimpinan otokratis dapat menjadi efektif jika pada situasi tertentu, seperti dalam manajemen darurat atau krisis yang dialami perusahaan, sehingga ketika keputusan cepat diperlukan dan hanya ada sedikit waktu untuk diskusi dan masukan dari anggota tim.
Penting untuk dicatat bahwa gaya kepemimpinan otokratis yang kaku dan tidak fleksibel dapat sangat merugikan organisasi mana pun, karena menghambat kreativitas, inovasi, dan motivasi karyawan karena tidak memberikan ruang kepada karyawan dalam berpartisipasi.
So leaders, semua akan tepat dengan kondisi, tempat, dan waktu yang tepat ya…
Maka dari itu, berpikir bijaklah bagaimana Anda akan membawa anggota Anda untuk dapat berkembang bersama Anda menuju tujuan organisasi Anda.