Tim anda merasakan masalah pribadi di tempat kerja? Atau ada yang menghambat pribadinya untuk capai performa terbaiknya di organisasi? Anda sebagai pemimpin bingung harus mulai membantu dari mana? Bila demikian keadaannya anda perlu memiliki skill konseling praktis untuk bantuan awal terhadap tim ketika menjalankan peran anda sebagai pemimpin.
Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapinya.
Konseling yanng disediakan di dalam perusahaan bertujuan untuk pemberian bantuan dan dukungan yang diberikan oleh atasan untuk membantu bawahan mengatasi masalah pribadi yang berdampak pada prestasi kerja.
Mungkin Anda bertanya memang apa tujuan adanya konseling di dalam proses pekerjaan ? tentu saja konseling sangat membantu karyawan, salah satu tujuan umumnya adalah berfungsi sebagai alat bantu control dalam pengupayaan kinerja karyawan secara optimal diantaranya :
- Menyediakan fasilitas untuk perubahan perilaku
- Meningkatkan keterampilan untuk menghadapi sesuatu
- Meningkatkan kemampuan dalam menentukan keputusan
- Meningkatkan dalam hubungan antar pribadi
Sedangkan tujuan konseling dalam kepemimpinan adalah:
- Menenangkan tim yang mengalami stres, dengan tujuan mampu mengembalikan kondisi karyawan yang optimal sehingga produktivitas kerja meningkat
- Menurunya tingkat turnover dan absensi. Hal ini dapat diketahui/dilihat dengan apakah tim Anda banyak yg beralasan untuk izin atau tidak.
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk konseling perlu dilakukan ?
- Ketika prestasi kerja karyawan menurun
- Kurangnya semangat karyawan dalam bekerja
- Kedisiplinan karyawan menurun, seperti; sering terlambat dan tidak masuk kerja dengan berbagai macam alasan
- Perubahan emosi yang intens, menarik diri, sensitif, emosional, dll.
- Terjadi konflik/perselisihan terus menerus dengan sesama karyawan/atasan/bawahan.
Setelah kita mengetahui tujuan dan waktu yang tepat untuk dilakukannya konseling, maka sebagai seorang pemimpin Anda juga perlu memahami dengan baik apa saja keterampilan dasar dalam pemberian konseling pada karyawan.
Apa saja keterampilannya ? Berikut keterampilan dasar yang dibutuhkan dalam pemberian konseling.
- Attending
Yaitu perilaku bagaimana kita membuka diri terhadap klien (membahas bahasa nonverbal dan verbal dengan klien kita. Pada keterampilan ini mencakup kontak mata, bahasa tubuh, bahasa lisan, dan kemampuan mendengarkan. Dari keberhasilan attending klien akan merasa nyaman, harga diri meningkat maka akan sangat mudah bagi klien untuk menceritakan masalah. Attending yang baik dapat meningkatkan harga diri karyawan, menciptakan suasana yang aman, mempermudah ekspresi perasaan dengan bebas.
- Empati
Rasa empati yang tepat, klien akan merasa bawah konselor mampu memahami dan dapat merasakan perasaan, pengalaman, serta pikiran klien. Rasa empati dibangun berdasarkan kesadaran diri, semakin kita terbuka terhadap emosi diri sendiri maka semakin kita terampil membaca perasaan.
- Teknik bertanya
Keterampilan selanjutnya adalah kemampuan dalam teknik bertanya. Keterampilan ini digunakan untuk memancing karyawan agar mau berbicara untuk mengungkapkan perasaan, pengalaman, dan pemikirannya. Selanjutnya keberhasilan pertanyaan ini memungkinkan munculnya pertanyaan baru dari klien. Teknik bertanya dapat menggunakan kata awal seperti; apa, bagaimana, apakah, dan dapatkah. Contoh : “Apakah kemungkinan yang akan terjadi jika kamu memutuskan berhenti kerja ?”
- Refleksi
Pada keterampilan ini, Anda perlu mampu mengekspresikan kembali perasaan, pikiran, sikap dan pengalaman klien sebagai hasil pengamatan perilaku verbal dan non verbal.
- Eksplorasi
Menggali perasaan, pengalaman, dan pikiran klien. Hal ini penting karena banyak klien menyimpan rahasia, menutup diri, dan tidak mampu mengemukakan pendapatnya dengan terus terang.
Itulah 5 keterampilan yang perlu Anda miliki dan pahami dalam proses pemberian konseling kepada karyawan Anda. Konseling menjadi penting bagi karyawan demi kelancaran kinerja karyawan agar dapat lebih fokus ke masa saat kini dan masa yang akan datang, sehingga tujuan visi misi perusahaan akan semakin tercapai.